Memberi Makna Kemerdekaan, Membangun dari Pinggiran

Foto: Bendera Merah Putih Raksasa d Halaman Monas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Indonesia hari ini genap berusia 79 tahun. Kendati hampir delapan dekade merdeka, banyak dari masyarakat Indonesia yang belum merasakan arti kemerdekaan, seperti terbebas dari jeratan rentenir hingga mendapatkan akses keuangan.

Di tengah keterbatasan infrastruktur dan kemampuan instansi keuangan menjangkau masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses keuangan, banyak dari warga Indonesia yang rela berjuang demi mereka yang tertinggal.

Di wilayah-wilayah terpencil dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), orang-orang kecil ini berjuang membuat masyarakat sekitarnya dari jeratan rentenir hingga mengangkat pertumbuhan ekonomi wilayahnya.

Sahdi, Membebaskan Masyarakat dari Jeratan Rentenir

Sahdi adalah salah satu dari mereka yang berjuang untuk itu. Sahdi merupakan Kepala Dusun Kembang Kuning, Desa Sukadamai, Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Wilayah tersebut berjarak 270 km dari ibu kota Mataram.

Labangka sendiri terletak di bagian selatan Pulau Sumbawa. Kota terdekat dari Dusun Kembang Kuning adalah Sumbawa Besar. Diperlukan waktu hingga delapan jam yang ditempuh dengan menggunakan kapal dan transportasi darat seperti bus untuk sampai di Sumbawa Besar.

Mata pencaharian masyarakat sekitar kebanyakan adalah petani jagung, petani kacang hijau, peternak sapi, dan nelayan.

SahdiFoto: Sahdi
Sahdi

Kepada CNBC Indonesia, Sahdi bercerita mengenai sulitnya mendapatkan akses perbankan di daerahnya, perjuangannya membebaskan masyarakat dari rentenir, memperkenalkan masyarakat kepada bank hingga mempermudah akses keuangan.

Jarak desanya ke bank terdekat mencapai 10 km. Ini adalah salah satu alasan mengapa masyarakat jarang bertransaksi ke bank. Banyaknya masyarakat yang masih buta huruf ataupun berpendidikan rendah juga menjadi persoalan tersendiri.

“Dulu masyarakat sini masih takut sama bank. Mereka gemetaran kalau dengar bank. Meminjam ke bank tidak pernah mereka bayangkan karena harus pakai jaminan. Mereka tidak tahu caranya meminjam ke bank. Pergi ke bank, mereka pikir juga kan harus rapi. Jaraknya juga jauh,” tutur Sahdi, kepada CNBC Indonesia.

Jebakan rentenir membuat petani dan peternak harus membayar bunga mencekik. Tak jarang mereka harus menjual tanah ataupun hewan ternak karena tak sanggup membayar bunga.

Jebakan rentenir membuat masyarakat sekitar sulit lepas dari garis kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB menunjukkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumbawa NTB pada 2010 masih menembus 21,75% padahal rata-rata nasional hanya 13,3%.

“Dulu memang banyak rentenir. Orang minjam untuk modal usaha. Misal orang ngambil duit Rp 1 juta maka dibalikin Rp 1,7 juta. Kalau mereka ngambil tahun ini, bunganya bisa dua kali lipat. Pernah ada rumahnya yang dicabut karena gak bisa membayar,” imbuh Sahdi.

Sahdi kemudian bergerak untuk mengurangi jebakan rentenir, mulai dari membuat sertifikat jaminan hingga menjadi agen BRILink hingga dipercaya sebagai Mitra UMi.

Butuh waktu sekitar enam bulan untuk membuat masyarakat paham mengenai bank dan merasa nyaman bertransaksi di bank.

“Saya kan dituakan di desa ini. Saya sosialisasi ke masyarakat agar mereka bisa menabung di bank. Sebisa mungkin saya arahkan ke bank tapi kan banyak yang gak mau report terutama yang sudah tua dan gak bisa baca tulis. Saya tuntun mereka,” tuturnya.

Selain memungkinkan masyarakat menabung lebih mudah dan dekat, sebagai agen BRILink, Sahdi juga membantu masyarakat sekitar melakukan transaksi seperti transfer ke anak masyarakat setempat yang sekolah, membayar listrik, hingga membayar iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Anak mereka kan ada yang sekolah atau mondok di luar kota. Kalau dulu sebelum ada saya, mereka biasanya ke PT Pos atau titip di bus tapi sampainya kan lama 3-5 hari,” ujar Sahdi.

Rika Sasmiatun, Membuka Akses Keuangan dari Lereng Gunung Muria
Perjuangan membebaskan masyarakat dari jeratan rentenir dan membuka akses keuangan juga dilakukan Rika Sasmiatun. Rika berjuang dari Dukuh Karanganyar, Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Lereng Gunung Muria, Pati, Jawa Tengah.

“Bank jauh dari sini sekitar 10 km. Harus naik turun gunung karena di sini kan daerah pegunungan. Orang sini kan banyakan petani. Mereka pagi ke sawah, sore baru sampai rumah. Jadi gak sempat ke bank karena memakan waktu,” ujar Rika kepada CNBC Indonesia.

Rika, agen BRI LinkFoto: BRI
Rika, agen BRI Link

Rika menjadi agen BRILink pada 2017 dan pada awalnya dia mengaku kesulitan meyakinkan orang untuk percaya padanya. Selain itu, dia juga membuka toko ritel kecil di rumahnya.
Terlebih, banyak kasus koperasi tutup hingga bawa kabur uang masyarakat. Pengalaman tersebut membuat masyarakat sempat kurang percaya dengan instansi keuangan.

“Mereka kan petani jadi kadang-kadang ada kebutuhan mendesak sehingga mereka kadang terjerat rentenir,” imbuhnya.

Rika aktif memperkenalkan mengenai dunia perbankan termasuk regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta membimbing masyarakat untuk pelan-pelan percaya ke bank.
“Saya pelan-pelan datangi mereka. Saya harus keliling desa. Memberitahu mereka kalau bisa transfer uang, bisa bayar listrik. Kalau mau minjam gak usah ke bank tapi bisa lewat saya,” ujar Rika.

slot online gampang menang

Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs Australia, Dijual Hari Ini!

Foto: Laga Timnas Indonesia melawan Irak dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Tim Nasional Indonesia akan melawan Australia dalam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2029 di Stadion Utama GBK, Jakarta, pada 10 September 2024.

Dalam laman Instagram resminya, PSSI mengatakan tiket akan mulai dijual melalui aplikasi Livin’ by Mandiri pada hari ini, Sabtu (17/8/2024), pada pukul 17.00 WIB.

Adapun harga tiket untuk menyaksikan langsung laga Timnas Indonesia vs Australia sudah diumumkan. Ada 4 kategori tiket yang tersedia, paling mahal dibanderol Rp 1,5 juta per orang.

Daftar Harga Tiket Indonesia Vs Australia:

  • Premium West dan East (Rp 1.500.000)
  • Garuda West dan East (Rp 1.000.000)
  • Garuda North dan South (Rp 550.000)
  • Upper Garuda (Rp 250.000)

Harga-harga yang ditetapkan belum termasuk pajak. Bagi yang berminat untuk menyaksikan langsung laga Indonesia Vs Australia, siap-siap war ketika tiket mulai dijual pada pukul 17.00 WIB, bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI yang ke-79.

Sebagai informasi, Indonesia memiliki kemungkinan tampil di Piala Dunia 2026 jika mampu menggaet posisi dua besar pada akhir babak ketiga.

Jika tim Garuda lolos di posisi ketiga dan keempat, maka perlu melanjutkan perjuangan ke babak keempat. Di babak ketiga, pesaing Indonesia selain Arab Saudi dan Australia ada Jepang, Bahrain, dan China.

slot gacor

Yasonna Soal Reshuffle Kabinet Jokowi: I’m More Than Ready

Foto: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly melantik Silmy Karim sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham di Graha Pengayoman, Kompleks Kemenkumham, Jakarta, Rabu (4/1/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly buka suara perihal kabar terbaru kocok ulang (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju. Beredar informasi kalau reshuffle akan dieksekusi pada 19 Agustus 2024.

Salah satu sosok yang disebut-sebut menjadi korban adalah Yasonna, politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Beredar kabar posisi Yasonna akan diisi politikus senior Partai Gerakan Indonesia Raya Supratman Andi Agtas.

Ditemui selepas acara peluncuran desain baru paspor Republik Indonesia, Yasonna tidak mau berkomentar banyak terkait reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Kita tunggu besok, eh lusa,” katanya kepada wartawan di Kempinski Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).

Yasonna lantas menekankan kalau reshuffle Kabinet Indonesia Maju kewenangan sepenuhnya Presiden Joko Widodo. “Am I ready or not? I’m more than ready,” ujar Yasonna.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengaku tidak mengetahui agenda pelantikan menteri baru. Meski demikian, adanya pergantian atau tidak merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

“Itu hak prerogatif Presiden,” ungkapnya usai menghadiri Upacara HUT ke-79 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).

Beberapa menteri yang dikabarkan akan diganti adalah Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Sebelumnya Presiden Jokowi juga tidak membantah akan rumor tersebut. Menurutnya pergantian menteri bisa saja dilakukan jika diperlukan, sekalipun masa jabatan pemerintah sisa dua bulan lagi.

kera4d

Studi Ungkap 5 Alasan Korban KDRT Bertahan di Pernikahan Toxic

Foto: Claudia Wolff via Unsplash

Baru-baru ini tengah heboh pemberitaan terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami selebgram Cut Intan Nabila yang dilakukan suaminya Armor Toreador.

Kasus KDRT tersebut terungkap setelah Cut Intan Nabila mengunggah video dirinya yang tengah dianiaya sang suami. Ia juga menyebut sang suami telah berkali-kali selingkuh selama lima tahun pernikahan mereka. 

Kasus yang menimpa Cut Intan langsung viral dan menjadi topik pembicaraan warganet. Tak sedikit yang kaget dengan fakta bahwa sang selebgram ternyata sudah lama bertahan di dalam hubungan pernikahan yang toksik. 

Perlu diingat, kita tak boleh menyalahkan korban karena tak mampu meninggalkan hubungan yang penuh kekerasan. Dengan memahami alasan seorang perempuan bertahan di hubungan yang toksik, kita bisa mendukung dan memberdayakan perempuan untuk membuat keputusan terbaik bagi mereka sambil meminta pertanggungjawaban pelaku kekerasan atas perilakunya.

Berbagai riset menemukan ada beberapa alasan mengapa perempuan memilih diam meski disakiti pasangannya. Berikut paparannya dilansir Women’s Aid.

1. Merasa dalam bahaya dan ketakutan

Salah satu alasan utama mengapa perempuan korban kekerasan tidak melaporkan tindakan pasangannya yaitu karena mereka merasa dalam bahaya. Ketakutan yang dirasakan perempuan sangat nyata dan ada kemungkinan akan ada kekerasan setelah perpisahan.

Sekitar 41% (37 dari 91) wanita yang dibunuh oleh pasangan pria/mantan pasangan di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara pada tahun 2018 telah berpisah atau mengambil langkah untuk berpisah dari pria yang menyakitinya. Sebelas dari 37 perempuan ini dibunuh dalam bulan pertama perpisahan dan 24 dibunuh dalam tahun pertama (Sensus Pembunuhan Perempuan, 2020).

2. Isolasi sosial

KDRT sering kali dilakukan dengan mengisolasi korban. Pelaku berupaya menjauhkan korban dari keluarga dan temannya, sehingga sangat sulit baginya untuk mencari pertolongan.

Pelaku sering kali berusaha mengurangi kontak pasangannya dengan dunia luar untuk mencegahnya menyadari bahwa perilakunya kasar dan salah. Isolasi sosial menyebabkan perempuan menjadi sangat bergantung pada pasangannya yang suka mengontrol.

3. Rasa malu dan penyangkalan

Pelaku sering kali sangat dihormati di lingkungannya, sehingga mungkin akan sulit bagi orang lain untuk percaya bahwa dia sebenarnya adalah pelaku kekerasan.

Pelaku sering kali meremehkan, menyangkal, atau menyalahkan pelecehan tersebut pada korban. Korban mungkin merasa malu atau membuat alasan kepada diri mereka sendiri dan orang lain untuk menutupi KDRT tersebut.

4. Trauma dan rasa percaya diri yang rendah

Bayangkan jika pasangan setiap hari mengatakan kata-kata merendahkan yang membuat Anda merasa tidak berharga dan membuat kepercayaan dirinya turun. Korban tidak memiliki kebebasan untuk membuat keputusan dalam hubungan yang penuh kekerasan, mereka sering kali mengalami trauma, terus-menerus dimaki ‘kamu tidak becus mengurus diri sendiri, kamu butuh aku’.

5. Alasan praktis

Pelaku sering kali mengontrol setiap aspek kehidupan korbannya, sehingga seringkali sulit bagi korban untuk memiliki pekerjaan atau kemandirian finansial. Dengan mengendalikan akses terhadap uang, wanita tidak dapat menghidupi diri sendiri atau anak-anak mereka.

Mereka mungkin takut anak-anak mereka akan diambil atau faktor ekonomi. Sebab banyak yang menganggap meminta bantuan bukanlah hal yang mudah sehingga mereka memilih bertahan.

Untuk membantu perempuan korban KDRT, dibutuhkan support dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan teman-teman.

Breaking! Rupiah Menguat, Dolar Turun ke Rp 15.720

Foto: Penukaran uang di tempat penukaran uang atau Money Changer Tri Tunggal kawasan Blok M Plaza, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam pada awal pembukaan perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Refinitiv pada pembukaan perdagangan Rabu (14/8/2024) nilai tukar rupiah dibuka di Rp15.720 per dolar AS, menguat 0,7% dibandingkan posisi sebelumnya.

Penguatan rupiah terdorong oleh rilis data indeks harga produsen (PPI) AS semalam yang meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed pada September.

Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik tipis 0,1% pada periode Juli setelah naik 0,2% tanpa revisi pada Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PPI naik 0,2%. Dalam 12 bulan hingga Juli, PPI meningkat 2,2% setelah naik 2,7% pada Juni.

Pasar keuangan mengantisipasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 hingga 50 basis poin pada September, diikuti oleh pemangkasan serupa pada pertemuan November dan Desember.

Berdasarkan perangkat Fedwatch, peluang The Fed memangkas suku bunga pada Desember sangat besar. Bahkan lebih besar kemungkinan bank sentral AS itu menurunkan suku bunga sebanyak 50 basis poin menjadi 4,75% – 5,00% sebesar 51,5% dari saat ini 5,25%-5,50%.

Setelah September, pada dua pertemuan berikutnya pasar meyakini The Fed kembali memangkas suku bunganya. Sebesar 25 basis poin pada pertemuan November dan 25 basis poin pada Desember. Sehingga pada akhir tahun suku bunga The Fed berada di 4,25%-4,50%.

Minister Hasan sends off exports of Yogyakarta furniture to Spain

Minister of Trade Zulkifli Hasan, on Saturday, sent off the exports of home decorative products made by a company coming under the micro, small, and medium enterprise (MSME) category in Bantul District, Yogyakarta, to Spain.

“This export is valued at US$7 thousand. It should be noted that this enterprise’s export value during the January-June period was registered at US$245 thousand,” he remarked while sending off the exports of products manufactured by CV Palem Craft.

Hasan noted that the government would provide support to the MSME that had earlier exported its goods to various countries, including Chile.

“Imagine, this company has even managed to reach the market in Chile. Hence, we need to continue supporting the company, so that it can keep increasing its exports,” he remarked.

The minister highlighted the government’s unwavering stance in taking measures to expand Indonesia’s export market penetration to reach its traditional and non-traditional trade partners, such as countries in the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

“The ASEAN has become one (ASEAN Free Trade Area), so we are enjoying free trade. Indonesia is also eyeing other large markets, such as India, Pakistan, Bangladesh, and Egypt,” he pointed out.

Meanwhile, the owner of CV Palem Craft, Deddy Effendi, remarked that his company had earlier exported its goods to several countries apart from Spain, including Turkey, Belgium, France, Greece, and South Korea.

“As for ASEAN countries, we have exported products to the Philippines and Thailand. We can say that our exported products are dominated by lamps, mirrors, and other home decorative items,” he stated.

Indonesia has most number of unicorn, decacorn companies: Minister

Coordinating Minister for Economic Affairs Airlangga Hartarto affirmed that Indonesia has the largest number of unicorn and decacorn companies of all countries.

“Indonesia has become the country with the largest number of unicorns and decacorns among other countries. This is also driven by the government’s efforts to integrate with ASEAN countries to accommodate companies’ development and expand market research,” Hartarto noted in a statement from his office on Friday (July 5).

The minister made the remarks while attending an event titled “The Big Idea Forum CNN with Desi Anwar” on Friday.

Hartarto then highlighted that Indonesia’s success as the 2023 ASEAN Chair had led to the launch of the ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

“DEFA brought a new chapter in regional digital economic integration,” he remarked.

The minister noted that DEFA was expected to increase the MSME sector’s investment, innovation, productivity, job creation, and empowerment.

Projections show that ASEAN’s digital economy, worth US$1 trillion in 2030, could increase to US$2 trillion due to DEFA, Hartarto remarked.

Moreover, Indonesia and other ASEAN countries have integrated payments with Local Currency Settlement (LCS) policies through the use of QRIS.

The minister then drew attention to the importance of data security amid various digitalization efforts.

The minister echoed optimism in pushing the pace of economic transformation towards becoming a developed country by 2045, supported by the increase in the national economy at around five percent and the ability to maintain the inflation rate within the target range.

Indonesia is estimated to have around 320 million people with a per capita income of around US$26 thousand. Thus, the Indonesian economy is estimated to reach around US$9 trillion, Hartarto remarked.

Hence, the government continues to encourage improvements in the performance of various engines of economic growth, especially in the era of digitalization.

The digitalization of various industries will be accelerated to attract investment into the country.

Furthermore, Hartarto remarked that the government was also pursuing various efforts to prepare competitive human resources (HR), including through the Pre-Employment Program, or a provision of training to meet labor market needs that had reached 18 million beneficiaries.

However, Indonesia is still facing challenges in encouraging equal connectivity and accelerating digital infrastructure development.

“We have made several efforts, such as the construction of the Palapa Ring fiber optic network, the utilization of the Satria Multifunction Satellite for underdeveloped, frontier and outermost areas, and most recently, adopting the Low Earth Orbit satellite technology,” he explained.

Indonesia emerges as general champion at ASEAN University Games 2024

The Indonesian contingent has become the general champion of the ASEAN University Games (AUG) 2024 after successfully grabbing 126 gold medals, 97 silver medals, and 71 bronze medals.

Head of the Indonesian contingent Del Asri said on the sidelines of the AUG 2024 closing ceremony at Malang State University here on Saturday that he was thankful for the achievement.

The Indonesian contingent did not only obtain the general champion target but many Indonesian athletes could also get record-breaking achievements.

“Alhamdulillah (thank God), as the head of the contingent, I am very thankful for the hard work of athletes, coaches, and all parties,” he said.

Secretary General of the Ministry of the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology Suharti also lauded the performance of the Indonesian contingent.

She underlined that, apart from medal achievement, the most important thing is the good cooperation between the participating countries.

“There is good news that we are spreading across Indonesia and the world that the AUG 2024 has run well,” she remarked.

On the same occasion, the President of the ASEAN University Sports Council (AUSC) Prof Mohd Ruslim Mohammed stated that the AUG 2024 in Indonesia could be a reference for the country that will host the multi-sports event in two years.

“The first thing that I want to say is marvelous. In the convening of AUG, usually, one university is used as a venue for all sports. However, in Indonesia, it involved nine universities in two cities, namely Surabaya and Malang,” he remarked.

Furthermore, he said, 11 countries participated in the event, which was held from June 25 to July 6, 2024.

“This AUG marked history where delegates from 11 countries participated in every sport. Previously, only a few delegates participated in each sport, but now many people participated,” he said.

Two Bali’s villages appreciated for saving women, children from drugs

The Indonesian Government has conferred the women and children-friendly village title to two villages in Klungkung District, Bali Province, for their successful protection of women and children from drug abuse and addiction.

The title was bestowed upon Tegak Village in Klungkung Subdistrict and Suana Village in Nusa Penida Subdistrict by the Women’s Empowerment and Child Protection (PPPA) Ministry in an event held here on Saturday (July 6).

The event, which took place at Tegak Village’s multifunction hall, was attended by PPPA Minister Bintang Puspayoga, acting Bali Governor Sang Made Mahendra Jaya, and Bali’s National Narcotics Agency (BNN) Head Rudy Ahmad Sudrajat.

In her remarks, Minister Bintang highlighted the importance of empowering women and children and protecting them from drug abuse and addiction.

To this end, she urged all elements of society to work closely to get the women’s and children’s rights fulfilled while the title given to two villages will encourage the local authorities and residents to push forward the protection of women and children.

“We call on the Klungkung district head to continue to push for the implementation of the women and children-friendly villages in Klungkung,” she added.

As reported earlier, drug lords still perceive Indonesia as a potential market due to its vast population, and millions of drug users. The value of the drug trade in the country is estimated to have reached about Rp66 trillion.

Therefore, Indonesia has seen drug addiction spiral into a life-threatening problem for millions of its people.

Vice President Ma’ruf Amin alone had ever marked the UN Day in 2021 by drawing the collective attention of Indonesians to the grave threat posed by drug crimes to the country.

Vice President Ma’ruf Amin cited the results of a survey conducted by the BNN and the Indonesian Institute of Sciences (LIPI), which has pegged the number of drug users in Indonesia at 3.4 million.

Referring to the survey, Amin noted that around 180 of every 10 thousand Indonesians, aged between 15 and 64, have fallen into drug addiction.

He warned that the nation is not only seeing a huge number of drug users in the productive age group but is also being challenged by massive drug trafficking operations.

“Drug trades have reached villages and are involving women and children, who are becoming drug couriers as well as users,” he stated.

Indonesia’s Kopaska, US Navy SEAL brace for joint training in E Java

Indonesia braces for the Flash Thunder Iron 2024-Joint Combined Exchange Training (JCET) between its navy’s elite Frogmen Command (Kopaska) personnel and the United States Navy SEALs.

This joint military drill is scheduled to take place in Surabaya and Situbondo, East Java, on July 8-29, 2024, according to a press statement by the Indonesian Navy (TNI-AL) published here Saturday.

In preparation for the joint drill, the Indonesian Navy (TNI-AL) provided flight operations support for the US Navy’s personnel and equipment at Juanda Naval Air Station in Sidoarjo, East Java.

US Navy SEALs and their equipment arrived on Friday, July 5, aboard a Dornier 328 commuter aircraft that landed at Juanda, according to Commanding Officer of the Juanda Naval Air Station Colonel Dani Achnisundani.

The Juanda Naval Air Station is committed to supporting the TNI-AL and US Navy to make the Flash Thunder Iron 2024 run successfully, he said.

The Flash Thunder Iron 2024 is a joint exercise between Indonesia’s Kopaska personnel and their counterparts from the US Navy Sea, Air, and Land (SEAL) Group 1.

This training is carried out annually in the aftermath of the United States-Indonesia Bilateral Defence Discussion (USIBIDD) and Special Operation Force (SOF) Talks in 2022.

It aims to enhance the professionalism of Indonesian and US naval personnel and improve interoperability between the two navies.

Similar to Flash Thunder Iron 2023, participating personnel in 2024 will likely train in areas like tactical combat casualty care, close-quarters battle, underwater operations, and full mission profile exercises.

In recent Indonesia-US military training, Indonesian Navy soldiers from the 1st Marine Corps Amphibious Reconnaissance Battalion (Yontaifib) and the United States Marines concluded a series of reconnaissance and infiltration exercises under the ‘Reconnaissance Exchange’ (Reconex) Joint Exercise 2024.

The two units conducted closing exercises from May 8-10, 2024, including long-range navigation and full mission profile infiltration exercises.

Commander of Marine Troops (Danpasmar) 1, Brigadier General Umar Farouq, emphasized the continuation of joint training between Indonesian and US Marine troops beyond Reconex 2024.

During the program, Amphibious Reconnaissance soldiers from both countries practiced infiltrating enemy territory, neutralizing targets, rescuing hostages, and providing medical care and evacuation for casualties.

Additionally, the soldiers trained in long-range navigation and cross-surface infiltration techniques using rubber boats (seariders).