
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman mengatakan akan menghadirkan beasiswa patriot mulai tahun 2026 dengan nilai uang saku disebutnya akan melebihi dari yang diterima dari program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan.
“InsyaAllah tahun depan, kami dari Kementerian Transmigrasi bekerja sama dengan perguruan tinggi, kami akan membuka Beasiswa Patriot. Saya mintakan hitung uang sakunya di atas LPDP. Walaupun mungkin lebih Rp100 ribu, yang penting jangan sama dengan LPDP,” kata Iftitah dengan sedikit bergurau dalam pelepasan Tim Ekspedisi Patriot Unpad di Kampus Unpad Jatinangor, Sumedang, Jumat.
Beasiswa Patriot lewat kolaborasi dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan yang ada di daerah ini, kata dia, akan diberikan kepada mahasiswa terpilih, yang akan melanjutkan perkuliahannya untuk sementara di kawasan transmigrasi.
“Untuk utamanya S2, tetapi nanti kami akan kembangkan juga untuk S3,” katanya.
Para mahasiswa yang menerima Beasiswa Patriot, kata dia, akan kuliah di kawasan transmigrasi selama sekitar tiga semester.
“Saya ingin para mahasiswa tidak hanya pintar secara teori, tetapi bisa mengaplikasikan ilmunya di lapangan. Saya ingin kawasan transmigrasi jadi laboratorium hidup,” tuturnya.
Meski kuliah di kawasan transmigrasi, mereka tetap terdaftar di perguruan tinggi masing-masing.
“Terdapat di kampus masing-masing. Kuliahnya di kawasan transmigrasi, tapi kita bikin semacam modular box di sana. Yang jelas nanti internet kita hadirkan yang terbaik,” ujar Iftitah.
Beasiswa Patriot ini, akan beriringan dengan program Transmigrasi Patriot yang saat ini tengah dalam tahap awal dengan pengiriman Tim Ekspedisi Patriot (TEP) yang berisikan para dosen, mahasiswa dan alumni perguruan tinggi, sebagai tim pendahulu yang salah satunya tim dari Unpad, guna menelusuri potensi di 154 kawasan transmigrasi seperti pertanian, kelautan, perikanan, pariwisata, atau lainnya.