
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah terus menjalankan kebijakan pro petani, mulai penyesuaian harga gabah, akses pupuk subsidi, hingga bantuan alat dan mesin pertanian demi memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kebijakan ini merupakan wujud nyata keberpihakan Presiden terhadap kesejahteraan petani Indonesia,” kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Dia menyampaikan kebijakan dan bantuan pertanian akan terus dijalankan sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap sektor pangan dan para petani di dalam negeri.
“Dengan langkah dan upaya berpihak pada petani ini, kita optimistis dapat mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Momentum HUT (Hari Ulang Tahun) ke-80 RI kita jadikan lompatan besar menuju swasembada pangan,” imbuh Mentan.
Sementara itu bagi petani, arti kemerdekaan kini semakin terasa. Mereka tidak hanya terbebas dari harga panen yang merugikan, tetapi juga lebih mudah mengakses pupuk bersubsidi, alat dan mesin pertanian, hingga irigasi yang menunjang produktivitas.
Jarwanto, petani asal Desa Manggis, Boyolali, mengaku merasakan langsung perubahan tersebut.
Pada awal 2025, ia masih menghadapi harga gabah Rp6.000/kg, di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Kondisi ini mengingatkannya pada masa-masa sulit ketika harga jatuh hingga Rp4.500/kg saat panen raya.