Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya mendorong para pelaku usaha ekonomi kreatif di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk menawarkan produk mereka sebagai agunan agar bisa mendapat bantuan modal usaha di perbankan.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya, di Kendari, Selasa, menanggapi keluhan para pengusaha ekonomi kreatif yang kesulitan modal dalam mengembangkan usaha ekonomi kreatif khususnya biaya saat ada permintaan pasar.
Pihaknya telah meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar mempermudah kebijakan keuangan kepada para pegiat ekonomi kreatif bisa mendapat bantuan modal dengan jaminan brand, produk, dan intelektual properti.
“Karena orang-orang kreatif ini ketika datang ke bank padahal sudah dapat kontrak, tapi ditanya mana aset sertifikatnya. Mereka akan jawab aset kami ada di otak dan laptop, karena kreativitas,” kata Teuku Riefky.
Ia mengungkapkan selain mendorong kemudahan bantuan modal usaha dengan jaminan produk kepada OJK, Kementerian juga sudah menyiapkan kuota bantuan modal usaha untuk ekonomi kreatif.
Terkait hal itu, Teuku Riefky menyampaikan pihaknya akan memberikan pendampingan kepada para pegiat ekraf agar bisa mendapat kredit hingga Rp500 juta menggunakan produk atau brand.
“Ini sudah berjalan dan beberapa ekonomi kreatif yang kami dampingi, dan ini juga bisa kita lakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, keluhan salah seorang pegiat ekraf di Kendari menyampaikan kendala permodalan untuk mengembangkan usaha ekonomi kreatif.
Padahal, banyak dari produk ekraf yang akan dikrim ke luar daerah bahkan luar negeri namun kesulitan, karena membutuhkan modal besar ditambah pengirimannya melalui beberapa daerah sebelum ke tempat tujuan.
“Kenapa tidak kita dipermudah mulai dari HAKI yang kita miliki sebagai dasar bahwa permintaan itu sebagai jaminan kalau produk kami sudah laku,” ujarnya mengeluhkan.