
Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengajarkan pengamanan diri kepada siswa sekolah dasar (SD) sebagai bentuk edukasi dasar dalam pencegahan kekerasan sejak usia dini.
Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis di Kupang, Senin, mengatakan upaya ini sebagai langkah awal membentuk generasi Kupang yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keberanian untuk melindungi diri.
“Program Self Defense bukan untuk membuat anak menjadi petarung, tetapi membentuk pribadi yang berani bersuara, berani berkata tidak pada kekerasan, dan mampu melindungi diri serta orang lain. Ini adalah bentuk cinta pada diri sendiri,” katanya.
Hal ini ia sampaikan saat meluncurkan Program Self Defense (Pengamanan Diri) bagi siswi-siswi SD/MI se-Kota Kupang yang berlangsung di SD Inpres Naimata Kupang.
Serena mengingatkan bahwa di tengah semakin meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak, penting bagi anak-anak memiliki bekal pengetahuan dasar untuk menjaga diri.
Hal ini meliputi kemampuan menentukan kapan harus membela diri, membantu teman yang membutuhkan, hingga menolak ajakan orang yang tidak dikenal.
“Kota Kupang yang kuat dimulai dari anak-anak yang tangguh, penuh kasih, dan bertanggung jawab. Karena itu, pendidikan karakter harus berjalan seiring dengan pendidikan akademik,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Ambo menjelaskan gerakan dasar teknik bela diri yang diajarkan bertujuan membekali anak-anak pola pikir dan keterampilan sederhana melindungi diri, termasuk cara meminta tolong atau melepaskan diri dari ancaman.
“Pemerintah Kota Kupang berharap kegiatan ini dapat menjadi program berkelanjutan di sekolah-sekolah, sehingga seluruh anak di Kota Kupang tumbuh menjadi generasi yang cerdas, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan zaman,” katanya.