
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan sejumlah data teknis yang lengkap untuk mendukung menyukseskan kawasan sentra industri garam nasional (SIGN) di Kabupaten Rote Ndao.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (PLN UP3) Kupang Nikolas Denis Adrian di Kupang, Senin, mengatakan sejumlah data teknis yang diperlukan tersebut terdiri dari Detail Engineering Design (DED), kebutuhan daya dan target waktu pembangunan.
“Nah kita butuh waktu kapan mulai pembangunannya. Hal-hal teknis dibutuhkan untuk mendukung hal tersebut,” kata Nikolas.
Ia mengatakan sosialisasi tentang program SIGN itu sudah dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Karena itu upaya kesiapan yang dilakukan merupakan wujud keseriusan PLN dalam mewujudkan proyek strategis.
General Manager PLN UIW NTT F Eko Sulistyono juga mengatakan pada pada prinsipnya PLN sebagai BUMN siap mendukung program tersebut.
Namun, menurut dia, diperlukan perjanjian kerja sama (PKS) yang sudah ditandatangani. “Namun, kami memerlukan koordinasi dan komunikasi yang intensif serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat agar pembangunan jaringan listrik berjalan lancar”.
Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan proses konstruksi SIGN ditargetkan dimulai pada pertengahan Agustus 2025 dan diharapkan beroperasi penuh pada 2026.
Untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana, KKP dan PLN sepakat membentuk tim koordinasi bersama yang akan mengawal pelaksanaan PKS yang telah disepakati.
Eko juga menilai dengan sinergi kuat antara KKP, PLN, Kementerian ATR/BPN, dan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, pemerintah pusat, optimistis SIGN akan menjadi motor penggerak ekonomi baru di NTT. Hal itu sekaligus menjadi tonggak penting dalam mewujudkan swasembada garam nasional untuk kemandirian ekonomi.